Sepertinya blog
ini akan berbelok arus lagi hehe soalnya sudah lama g baca buku tebal, denger
lagu keren (kecuali Marriage Prayernya John Waller, tanpa ulasan pun sudah asli
keren) atawa nonton film Batman (ini mah super duper menegangkan tpi kurang
bermakna positif :p).
Jadi deh pengen
nulis tentang “Keajaiban” yang menimpaku, apa sih itu???
Berawal 07 Mei
2012 saat lagi grief (baca: galau)
memikirkan sesuatu, sesorang dan sebagainya, saya apply suatu lowongan kerja
yang sudah sejak masa kuliah dulu kutaksir tapi g ada nyali tuk apply. Besoknya
langsung ditelf untuk ngisi formulir dll, setelah buat proposal diri, dan
melalui psikotest, FDG serta interview, akhirnya dapat juga email yang
menyatakan selamat bergabung di blablabla dengan penempatan sebut saja kota X.
Wih bukan main
senangnya orang bule bilang my dream come true.
Saatnya untuk
mengkomunikasikan kepada orang-orang terdekat terutama my Mom, awalnya setuju eh ternyata g setuju dan akhirnya menyerah
dengan kegigihanku (tumben-tumben neh ngalahin beliau, peace).
Saatnya semakin
meyakinkan hatiku, motivasiku dan dengan banyaknya godaan yang mendera semakin
kuyakini bahwa itu adalah panggilanku “Kis 16 : 9” serta pergi kesana (diutus)
untuk mengutus mereka kelak.
Sangat kupahami
daerah itu begitu asing dengan tingkat peperangan dan mudahnya penyakit malaria
melanda (semoga cuma streotip orang awam), serta budaya-kebiasaan yang baru dan
tentunya masih banyak skill, ilmu terutama kreatifitas yang kuperlu tambahkan
sebelum berangkat kesana.
Saatnya dengan hati
yang terpaut pada-Nya kubersandar pada kehendak-Nya dan dengan tangan terbuka
kuraih tanganNya yang menyambut untuk berjalan bersama melewati 1,5 tahun
disana.
Tak ‘ku tahu ‘kan hari esok,
namun langkahku tegap
Bukan surya kuharapkan,
kar’na surya ‘kan lenyap.
O tiada ‘ku gelisah,
akan masa menjelang;
‘ku berjalan serta Yesus.
Maka hatiku tenang.
namun langkahku tegap
Bukan surya kuharapkan,
kar’na surya ‘kan lenyap.
O tiada ‘ku gelisah,
akan masa menjelang;
‘ku berjalan serta Yesus.
Maka hatiku tenang.
Refrein:
Banyak hal tak kufahami
dalam masa menjelang.
Tapi t’rang bagiku ini:
Tangan Tuhan yang pegang.
Banyak hal tak kufahami
dalam masa menjelang.
Tapi t’rang bagiku ini:
Tangan Tuhan yang pegang.
0 komentar:
Posting Komentar