• Berdamai dengan Hati, Berdamai dengan Pikiran ^^

    Sudah sejak lama tidak mengisi blog ini, sampai perlu waktu untuk mengingat password loginnya :p. Apakah karena saya telah larut dalam kesibukan dengan diriku. Hmhmhm perlu kejujuran untuk menjawabnya.
    Saat ini saya telah kembali ke Makassar dan belum juga melanjutkan Psikologi Klinis. Syukurnya kulepaskan kesempatan itu dengan kesadaran penuh dan hati yang lapang hoho.
    Mengapa berdamai dengan hati ? karena saya merasa saya perlu banyak belajar berdamai dengan hati dan pikiran.
    Salah satu tandanya yah itu saya mulai egois dengan diri sendiri, sudah mulai makan hati, semi bipolar (hanya catut istilah) dan membuang waktu dengan hal percuma.
    Teringat pelajaran kuliah dulu salah satu cara berdamai dengan hati dan pikiran adalah mencari akar masalah yang menyebabkan ada goresan atau luka pada hati dan pikiran; menyadari dampaknya dan mengakui akan hal tersebut bukan hanya self talk tetapi langsung ke sumber permasalahan. 
    Dalam kasusku saya melihat ada 2 hal yang menjadi akar masalah sedangkan dampaknya menjadikanku tidak se-sanguin dulu lagi, khususnya keceriaan, ke-spontanan serta ke-optimisan. Seraya menulis artikel ini maka telah kulewati tahapan "mengakui" via self talk, hanya untuk tahapan selanjutnya belum dapat kulakukan :(

    Mari mendengar lagu "Negeri Di Awan" yang membantuku merasa rileks :)

    Di bayang wajahmu 
    Kutemukan kasih dan hidup
     Yang lama lelah aku cari 
    Dimasa lalu
    Kau datang padaku 
    Kau tawarkan hati nan lugu 
    Selalu mencoba mengerti 
    Hasrat dalam diri
    Kau mainkan untukku 
    Sebuah lagu tentang negeri di awan 
    Dimana kedamaian menjadi istananya 
    Dan kini tengah kaubawa Aku menuju kesana
    Ternyata hatimu Penuh dengan bahasa kasih 
    Yang terungkapkan dengan pasti 
    Dalam suka dan sedih 

0 komentar: